Banjar, derapjurnalis.com— Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) menyelenggarakan upacara bendera di halaman kampus, Jumat pagi 2 Mei 2025, pukul 07.30 WITA.
Acara ini dihadiri oleh seluruh Pimpinan Universitas, Dosen, Tenaga Kependidikan, serta Mahasiswa dan Civitas Akademika lainnya.
Rektor UNUKASE, Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc., sebagai Pembina Upacara dan membacakan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. Kegiatan ini mengacu pada Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor 18 Tahun 2025 dan mengusung tema Nasional Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Tema ini menekankan pentingnya kolaborasi seluruh Elemen Bangsa dalam mewujudkan pendidikan yang adil, inklusif, dan berkualitas.
Dalam pidato yang dibacakan, Menteri menegaskan, pendidikan merupakan sarana strategis untuk membentuk Generasi Bangsa yang berakhlak mulia dan berjiwa Kebangsaan. Pendidikan harus mampu mencetak pembelajar sepanjang hayat yang menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan dalam berbagai dimensi. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam astacita keempat, yakni penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kunci menuju Indonesia yang maju dan berdaya saing.
Seluruh Peserta Upacara mengenakan Batik Sasirangan, sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal dan simbol semangat Nasionalisme dalam Dunia Pendidikan. Momen ini juga menjadi ajang refleksi atas tantangan dan capaian pendidikan, khususnya dalam lingkup UNUKASE.
Dalam sambutannya, Rektor UNUKASE, Ir. Abrani Sulaiman, MSc., Ph.D., mengangkat tema “Kampus Berdampak; Ilmu Untuk Masyarakat, Inovasi Untuk Negeri.” Ia menekankan, Pendidikan Tinggi saat ini harus menjawab tantangan zaman dengan tetap berpijak pada akar sosial. “Ilmu pengetahuan yang dikembangkan harus menyentuh realitas, menjawab persoalan Masyarakat, dan membangun peradaban yang inklusif,” ujarnya.
Rektor juga menyampaikan pentingnya melanjutkan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui gerakan *#KampusBerdampak*, yakni menjadikan Kampus sebagai motor penggerak sosial dan ekonomi. Menurutnya, kampus yang berdampak bukan hanya soal akreditasi, tetapi tentang hadirnya ilmu dan inovasi ditengah Masyarakat.
Implementasi nyata dari konsep ini, lanjutnya, harus terwujud dalam tiga pilar: Dosen yang meneliti untuk solusi, Tenaga Kependidikan yang melayani dengan profesional, dan Mahasiswa yang berperan sebagai Agen Perubahan Sosial.
Menutup sambutannya, Rektor mengajak seluruh Civitas Akademika untuk meneladani semangat Ki Hadjar Dewantara. “Ilmu bukan untuk disimpan di rak perpustakaan, tetapi untuk dihidupkan dalam kehidupan nyata. Pendidikan sejati adalah yang membebaskan dan memberdayakan,” tegasnya.
Dengan penuh semangat, upacara Hardiknas di UNUKASE tahun ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen Perguruan Tinggi dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa dan menjadikan ilmu sebagai suluh peradaban.
**Dirgahayu Pendidikan Nasional 2025!** (Humas UNUKASE/mpd)