Banjarbaru, derapjurnalis.com- Robert Hendra Sulu, SH., MH, Advokat dan Praktisi Hukum yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Kalimantan Selatan, juga peduli dengan kondisi saat ini ditengah suhu Sosial Politik Indonesia yang kerap memanas akibat perbedaan pandangan dan kepentingan.
Dia menciptakan sebuah lagu berjudul “Perdamaian”. Lagu ini bukan hanya sekedar nada dan lirik, tapi hadir sebagai jeritan hati Seorang Anak Bangsa yang merindukan Tanah Air hidup dalam persatuan dan harmoni.
Robert ternyata menyimpan kegelisahan sekaligus harapan besar untuk Negeri ini—yang akhirnya Dia tuangkan dalam bentuk musik dan lagu.
“Lagu ini Saya tulis dengan hati. Ini adalah suara batin Saya sebagai Anak Bangsa. Saya ingin melihat Indonesia yang rukun, damai, dan tidak terpecah hanya karena perbedaan yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan musyawarah,” ujar Robert.
“Perdamaian” menceritakan Sosok Anak Bangsa yang menyaksikan perpecahan dan ketegangan sosial, namun tetap memelihara mimpi bahwa suatu hari Indonesia akan berdiri teguh dalam keberagaman. Liriknya sederhana namun sarat makna, mengingatkan kembali semangat gotong royong yang menjadi fondasi negeri ini.
Robert mengaku terinspirasi dari keresahannya melihat maraknya konflik horizontal, ujaran kebencian di Media Sosial, serta gesekan antar Kelompok.
“Kita sering lupa, Indonesia dibangun diatas semangat kebersamaan. Lagu ini mengingatkan Kita semua. Kita satu Saudara, satu Tanah Air, satu Bahasa,” tegasnya.
Dibalut aransemen akustik dengan sentuhan instrumen tradisional, lagu ini diaransemen bersama musisi independen lokal dibawah naungan PAPPRI. Irama yang lembut dan melankolis membuat pesan perdamaian semakin menyentuh hati pendengarnya.
Lebih dari sekadar hiburan, Robert berharap “Perdamaian” menjadi warisan moral bagi Anak-anak Muda Indonesia.
“Kalau Kita ingin masa Depan Negeri ini lebih baik, kita harus menanamkan nilai toleransi dan kasih sayang sejak sekarang. Musik adalah media yang kuat untuk itu,” ujarnya.
Lagu ini bukan hanya karya musik, tetapi juga simbol doa dan panggilan hati untuk seluruh Rakyat Indonesia agar kembali mengingat jati diri sebagai Bangsa besar yang bersatu dalam keberagaman.
Ditengah dunia yang terus berubah dan sering terbelah, suara Seorang Advokat dari Kalimantan Selatan ini hadir sebagai pengingat : Kedamaian adalah hak sekaligus tanggung jawab kita bersama.