Spektroom, derapjurnalis.com - Bulan November bulan Pahlawan Nasional karena kita banyak memiliki Pahlawan, termasuk Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, yaitu : Guru.
Menurut Pemerhati Pendidikan Dr H Jarkawi MMPd, Peringatan Hari Guru Nasional sebagai tanda penghargaan dan penghormatan Kita kepada Guru Kita yang sangat ikhlas memberi ilmu pengetahuan kepada Kita.
Hari Guru adalah hari khusus yang diperingati untuk menghormati, menghargai, dan mengenang jasa Para Guru atas kontribusi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Di Indonesia, Hari Guru diperingati setiap 25 November, bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Apa makna dari peringatan Hari Guru? Berikut beberapa catatan yang bisa dimaknai dengan peringatan Hari Guru.
Makna Hari Guru dalam Kehidupan Kita
1. Menghargai jasa Para Pendidik
Guru bukan hanya mengajar pelajaran, tetapi membentuk karakter, sikap, dan cara berpikir kita. Hari Guru mengingatkan kita untuk memberi penghargaan dan rasa terima kasih kepada mereka.
2. Mengingat perjuangan dan pengorbanan Guru
Banyak Guru bekerja melebihi jam kerja, mengajar di tempat terpencil, dan memberikan perhatian pada Siswa seperti keluarga sendiri. Peringatan ini menjadi momen refleksi atas dedikasi mereka.
3. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan
Guru adalah pilar utama pendidikan. Dengan adanya Hari Guru, masyarakat diingatkan bahwa kualitas pendidikan berpengaruh langsung terhadap masa depan Bangsa.
4. Mempererat hubungan antara Guru dan Siswa
Hari Guru sering dirayakan dengan ucapan, kegiatan, atau acara sederhana di sekolah. Ini membangun ikatan emosional antara Guru dan Murid serta menciptakan suasana belajar yang lebih baik.
5. Memberikan motivasi kepada Para Guru
Ucapan terima kasih, penghargaan simbolik, atau sekadar perhatian dari Siswa dan masyarakat dapat membuat Guru merasa dihargai dan semakin semangat menjalankan tugasnya.
6. Mengingatkan kita akan peran guru sepanjang hidup
Guru bukan hanya mereka yang ada di sekolah. Orang tua, pembimbing, mentor, atau siapa pun yang memberi ilmu dan nilai positif juga layak dihormati.
Dr H Jarkawi MMPd yang juga Dosen Senior UNISKA MAB Banjarmasin menceritakan, Suatu hari Seorang Guru yang membuat pernyataan indah, membuat lega hati para Siswa yang mendengar.
Kata Guru itu, jika Kamu pintar dan mendapat nilai 100, biarpun nakal, tetap saya beri nilai 100. Tapi jika Kamu tidak pintar, dan mendapat nilai rendah, namun santun, aku beri tambahan nilai, itu hakku.
Pernyataan Guru ini terus diingat oleh Siswa tersebut dan ini diceritakan oleh Siswa ini kepada Anaknya dan menjadi catatan kehidupan.
"Karena itu, Guru sebagai Orangtua bagi kita dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, harus terus dijadikan panutan kehidupan dalam mengisi kehidupan sehari-hari," pesan Jarkawi.
Banyaknya peluang untuk mengembangkan diri agar menjadi Guru Terbaik bagi yang bersangkutan, merupakan kesempatan bagi yang bersangkutan untuk menjadi yang terbaik. Kesempatan yang luas terbuka untuk menambah pengetahuan agar menjadi Guru Ideal yang menjadi panutan bagi Para Siswa.
Kegiatan Diskusi, Seminar dan berbagai Pelatihan lainnya maupun kegiatan menambah pengetahuan melalui pendidikan formal, sebagai peluang untuk meningkatkan kemampuan bagi Guru untuk menjadi yang terbaik.*


