BANJARMASIN - Sarasehan BPJS Kesehatan dengan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) dalam Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat tahun 2020, pekan lalu, memberikan satu harapan yang membahagiakan.
Ketua PWRI Kalsel Noor Aidi kepada RRI mengatakan, Pengurus dan Anggota berharap sehat semuanya. Tetapi jika sakit, diharapkan ada bantuan-bantuan, kemudahan-kemudahan dalam layanan kesehatan. Anggotanya diharapkan langsung menjadin anggota BPJS Kesehatan, sehingga memudahkna mereka dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Noor Aidi juga sangat mendukung adanya penggunaan NIK atau KTP dalam kemudahan layanan kesehatan. Katanya, pihaknya juga sudah memanggil RSUD Ulin dan RS. Anshari Saleh.
"Tepat saja. NIK kan KTP. Jadi kita tidak perlu lagi mengurus macam-macam. Antri segala macam. Jadi langsung saja dengan NIK. Mungkin diusahakan lagi kemudahan-kemudahan yang lainnya. Karena yang tua-tua ini perlu dibantulah. Kemaren saya sudah memanggil RSUD Ulin dan RS Anshari Saleh. Pelayanan secara umum sudah bagus. Rumah Sakit Ulun sudah punya IT (Informasi Teknologi). Pelayanannya sudah bagus," ungkap Noor Aidi.
Saat ini katanya, hamper 2 ribu anggota PWRI Kalsel dan jika masuk semua, diperkirakan mencapai 5 ribu orang.
"Banyak anggota yang belum masuk. Padahal kalau masuk semua, jumlahnya 5 ribuan lebih. Tapi yang baru masuk 2 ribuan," tambah Noor Aidi.
Sementara itu, saat membuka Sarasehan, Direktur Perluasan dan Pelayanan Kespesertaan, Dacid Bangun menegaskan, saat ini di Indonesia Kepesertaan BPJS Kesehatan sudah mencapai 242 juta peserta, dari 274 juta Penduduk Indonesia.***(juns)