Banjarmasin, derapjurnalis.com -Berawal dari menghadiri Undangan Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Masjid Muhammadiyah Al-Muhajirin, kata Hairunnisa, salah satu Peserta, Alhamdulillah nambah wawasan dirinya dalam cara mendaur ulang sampah organik dan non Organik.
"Saya sangat tertarik daur ulang sampah plastik yang lebih di kenal dengan Istilah Ecobrick. Ada banyak ide hasil karya Ecobrick semisal pembuatan bahan dasar Gapura atau Pintu Gerbang Komplek Perumahan, Sofa, Vas Bunga dan masih banyak lagi hasil dari bahan baku Ecobrick ini. Jadi peluang Usaha dan kebetulan saya emang Hobby membuat Prakarya," ujar Hairunnisa, dalam Chat WAnya, Senin (5/5/2025) dan menyatakan, kegiatan pelatihan dilaksanakan April 2025.
Bagaimana cara mendapatkan bahan baku? Nisa, sapaan akrabnya, memulung sepanjang jalan di saat lenggang menunggu orderan antar barang.
"Sambil nunggu orderan GO-FOOD, saya sepanjang jalan mulung sampah plastik untuk bahan pembuatan Ecobrick. Pulang kerja meracik bahan Ecobrick. Wah semangat banget karena Hobby jadi Profesi," Nisa menambahkan.
Namun yang menjadi kendala saat ini, kata Nisa, setelah menjadi sebuah Hasil Karya Terbaik baginya, tapi dia bingung ke mana memasarkannya?
"Semoga dari Pemerintah Kota Banjarmasin ini dilirik dan diberikan Jalur Pemasaran sebagaimana di Kota lainnya yang mengedepankan Hasil Karya Banua. Bukan dari jajanan khas Banua saja yang dipromosikan ke luar Daerah, tapi produk hasil karya Ecobrick Banua juga perlu," tegas Nisa penuh harapan.
Dia menyatakan lagi, andai ada peluang usaha bagi Pengrajin Ecobrick ada yang membeli Ecobrick untuk kerajinan tangan, maka akan mengurangi pengangguran dan mengurangi tingkat kemiskinan di Daerah ini.
Ada terlihat gambar Gapura. Untuk yang satu ini, ternyata memang sudah dipesan.
"Inggih. Pesanan orang tapi kurang dananya buat beli lem dan lakban," jelas Nisa.
"Saya Hairunnisa Pengrajin Ecobrick Banua menghaturkan terimakasih kepada Bapak Dr. Eng. Ar. Akbar Rahman MT selaku Pemerhati Kota dan Lingkungan (Dosen ULM), terimakasih kepada Pembimbing Saya Pak Tarmizi Palidangan Daur Ulang, dan terimakasih kepada Pak Ardiansyah yang menginspirasi," katanya.
Menyinggung kondisi saat ini, kata Nisa, dalam tahap produksi, karena masih mencari Donatur untuk bahan baku dan alat pencacah Ecobrick belum dirakit, dan untuk sementara masih manual dengan tangan satu persatu. Demikian juga terkendala dalam hal biaya pekerja dan jalur pemasaran.
"Semoga setelah membaca tulisan Nisa ini, ada Donatur yang siap bekerja sama dari hal Produksi hingga Pemasaran," ujar Nisa berharap.*****juna